Selasa, 20 Desember 2011

Bebas Berekspresi di Mataku

Kebebasan berekpresi itu melakukan suatu hal yang bukan berarti kita tidak mematuhi aturan-aturan yang ada di sekitar kita. Dan kita tidak memenjarakan diri kita sendiri untuk berekspresi.
Saya ambil contoh kecilnya saja, dalam berekspresi. Dan saya mengartikan kebebasan berekspresi itu adalah, benar-benar berekspresi apapun bentuknya. Seperti begini, membandingkan kunjungan Presiden O dari Negara adidaya dan Presiden S dari Negara kita. Kalau melihat Presiden O, rasanya ekspresinya itu bisa lepas..menjabat tangan orang yang dia temui, tersenyumpun seperti tidak ada beban. Sedangkan Presiden S, ekspresinya itu seperti robot. Dan saya menganggapnya kebebasan berekspresi. Pak S nggak bebas dalam mengekspresikan dirinya sendiri, apa beliau senang atau bagaimana..rasanya ekspresinya itu sama saja. Seperti ada aturan-aturan yang nggak boleh beliau langkahi. Ok, mungkin memang seperti itu untuk menjaga wibawa sebagai Presiden.
Lalu, saya melihat contoh lagi. Di acara pemilihan Miss Universe atau Putri Indonesia atau acara-acara sejenisnya di negara kita. Misal cara berpakaian dan berbicara. Untuk pakaian, sebagai Negara yang berbudaya kita memang harus sopan. Tapi kan bukan berarti kita nggak boleh melepaskan apa yang kita rasakan. Ketika menjadi pemenang, ketika memberi sambutan atau ketika menjawab pertanyaan juri. Berkebaya bukan berarti nggak bisa loncat-loncat atau berlari.
Terakhir..saya pribadi sendiri sebenarnya nggak merasa bebas untuk mengekspresikan diri saya sendiri, dalam arti perasaan saya. Saya nggak bisa ketawa ketika lagi bahagia, saya nggak bisa menangis ketika lagi sedih. Padahal nggak ada orang yang melarang untuk saya bebas berekspresi dengan apa yang saya rasa. Kalau ini sih memang masalah pribadi saya yah..hehe.
Tapi, sebagai blogger..saya cukup bangga dengan aturan yang ada di Negara kita. Sebagai rakyat biasa yang mempunyai blog. Saya di bebaskan menulis apa saja yang saya lihat di sekitar saya. Tanpa perlu takut di terror atau di intimidasi. Saya pernah membaca timeline seseorang. Tentang suatu Negara yang tidak membebaskan rakyatnya yang mempunyai blog untuk menulis tentang keburukan negaranya sendiri. Karena tulisan tentang keburukan itu dapat di konsumsi orang banyak di seluruh dunia. Sehingga dapat merugikan negaranya tersebut.
Tapi kan seharusnya orang perlu tau, nilai sisi baik dan buruk sesuatu itu. Negara, diri kita sendiri ataupun yang lainnya. Dengan bebas berekspresi kita nggak perlu takut ataupun malu menunjukkan seperti apa kita. Selama itu masih dalam norma yang wajar dan nggak merugikan orang lain dan juga nggak mempermalukan diri kita sendiri.
Sepertinya saya terlalu sederhana mengartikan kebebasan berekspresi yah? Bebas berekspresi yang benar-benar ekspresi diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;